Thursday, January 5, 2012

Kehidupan Hati Adalah Sumber Segala Kebaikan Dan Kematian Hati Adalah Sumber Segala Keburukan

Memikirkan kebahagiaan bererti memikirkan apa yang terjadi sebelumnya dan apa yang akan terjadi nanti dan sampai batas tertentu, berfikir terlalu jauh itu,boleh mengusik kebahagiaan itu sendiri." "Jangan berputus asa jika otak tumpul dan kurang cerdas, kerana seseorang yang tumpul otaknya tetapi tidak berputus asa lebih maju daripada orang yang cerdas tetapi pemalas.



Akar semua kebaikan dan kebahagian seorang hamba, bahka semua manusia adalah kesempurnaan kehidupannya dan cahayanya. Jadi kehidupan dan cahaya adalah akar semua kebaikan. Allah Taala berfirman:

Maksudnya: dan Adakah orang Yang mati (hatinya Dengan kufur), kemudian Kami hidupkan Dia semula (dengan hidayah petunjuk), dan Kami jadikan baginya cahaya (iman) Yang menerangi (sehingga dapatlah ia membezakan antara Yang benar Dengan Yang salah, dan dapatlah) ia berjalan Dengan suluhan cahaya itu Dalam masyarakat manusia, (adakah orang Yang demikian keadaannya) sama seperti Yang tinggal tetap di Dalam gelap-gelita (kufur), Yang tidak dapat keluar sama sekali daripadanya? Demikianlah (sebagaimana iman itu diperlihatkan keelokannya kepada orang-orang Yang beriman), diperlihatkan pula pada pandangan orang-orang Yang kafir itu akan keelokan apa Yang mereka telah lakukan (dari perbuatan kufur dan Segala jenis maksiat). (surah al-an`am:122)

Pada ayat diatas Allah menjelaskan dua prinsip yaitu kehidupan dan cahaya. Dalam kehidupan, seorang mendapatkan kekuatan,pendengaran, penglihatan, malu, iffah, keberanian, kesabaran, dan semua sifat-sifart mulia, cinta kebaikan dan juga cinta keburukan. Semakin kuat kehidupannya semakin kuat sifat-sifat tersebut. Jika kehidupan lemah, melemah pula kehidupan diatas. Hati yang sihat dan hidup jika keburukan datang padanya, ia lari daripadanya,membencinya, dan tidak menoleh padanya. Ini berbeda dengan hati yang mati. Ia tidak bisa membedakan kebaikan dan keburukan seperti yang dikatakan oleh Abdullah bin mas`ud radhiyallahu anhu, “binasalah orang yang tidak mampunyai hati yang bisa mengenal kebaikan dan menolak kemungkaran.

Begitu juga dengan cahaya menguat maka terkuaklah baginya rahasia-rahasia ilmu sesuai dengan bentuk aslinya kemudian ia melihat keindahan kebaikan dengan cahayanya dan mengutamakannya dengan kehidupan dan cahaya ini disebutkan allah subhanahu wa ta`ala dalam banyak ayat-ayat di dalam kitabnya.
Maksdunya: Dan sesiapa Yang berpaling ingkar dari ingatan dan petunjukKu, maka Sesungguhnya adalah baginya kehidupan Yang sempit, dan Kami akan himpunkan Dia pada hari kiamat Dalam keadaan buta".

Firman lain: maksudnya: dan (ingatlah) hari (kiamat Yang padanya) Allah akan himpunkan mereka semua, (lalu berfirman): "Wahai sekalian jin (Syaitan-syaitan)! Sesungguhnya kamu telah banyak pengikut-pengikut dari manusia". dan berkatalah pula pengikut-pengikut mereka dari golongan manusia: "Wahai Tuhan kami, sebahagian Kami (manusia) telah bersenang-senang (mendapat kemudahan) Dengan sebahagian Yang lain (Syaitan-syaitan), dan Kami telah sampailah kepada masa Kami (hari kiamat) Yang Engkau telah tentukan bagi kami". (Allah berfirman): "Nerakalah tempat kediaman kamu, kekal kamu di dalamnya, kecuali apa Yang dikehendaki Allah". Sesungguhnya Tuhanmu (Wahai Muhammad) Maha Bijaksana, lagi Maha mengetahui.
Jadi orang mendapatkan petunjuk dan iman itu mempunyai hati yang lapang dan luas, sedang orang-orang yang tersesat hati mereka akan menjadi sempit dan sesak. Allah taala berfirman :

Maksudnya: jika demikian, Adakah orang Yang telah dilapangkan Allah dadanya untuk menerima Islam, lalu ia tetap berada Dalam cahaya (hidayah petunjuk) dari Tuhannya, (sama seperti orang Yang tertutup mata hatinya Dengan selaput kederhakaan)? maka Kecelakaan besarlah bagi orang-orang Yang keras membatu hatinya daripada menerima peringatan Yang diberi oleh Allah. mereka Yang demikian keadaannya, adalah Dalam kesesatan Yang nyata.


Jadilah orang beriman berada dalam cahaya dan hati yang lapang sedang orang yang tersesat berada dalam kegelapan dan hati yang sempit lagi sesak. Jagalah hati dan iman.



:

No comments:

Post a Comment